Sejak kelas 6 SD, aku berharaaap banget bisa ke Chili dan pergi ke pulau paskah (easter) dan ingin ngeliat langsung para batu moai, rongorongo dan semuanyaa deh! Kalo bisa, pengen ketemu sosok "mana" di sana.
Tapi banyak istilah2 yang gak aku tahu tentang pulau easter, salah satunya "matakite rangi".
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Moai adalah patung-patung yang terdapat di Pulau Paskah yang dipahat dari batu . Sebagian besar patung tersebut berjenis monolitis, atau dipahat dari satu batu saja, walaupun ada juga yang mempunyai batu Pukau
tambahan terpisah yang diletakkan di bagian kepala. Terdapat lebih dari
600 Moai yang tersebar di seluruh pulau. Sebagian besar moai dipahat
dari batu karang vulkanik lunak yang terdapat di daerah Rano Raraku,
di mana tersisa sekitar 400 moai lainnya yang belum jadi. Tambang
tersebut sepertinya ditinggalkan tiba-tiba. Hampir seluruh moai yang
telah selesai dipahat kemudian dihancurkan oleh penduduk pribumi
setempat pada masa setelah berakhirnya konstruksi.
Walaupun biasanya teridentifikasi melalui "kepala", banyak moai yang
mempunyai bahu, lengan dan batang tubuh yang telah tertimbun selama
bertahun-tahun. Makna "moai" masih belum diketahui walaupun banyak teori
mengenai asal-usul patung-patung ini.
Teori yang paling dikenali ialah moai tersebut dipahat oleh penghuni asal Polinesia lebih dari seribu tahun lalu. Moai diyakini mewakili arwah leluhur
(sebagai penanda kuburan), atau mungkin mewakili tokoh terkemuka serta
sebagai simbol status keluarga. Moai sangatlah mahal untuk dipahat dan
membutuhkan waktu yang lama. Moai juga harus diangkut untuk mencapai
lokasi terakhir di sepanjang pulau. Tidak diketahui secara pasti
bagaimana moai diangkut, tetapi proses tersebut pasti memerlukan kerekan
atau/dan kayu gelondongan.
Legenda kuno setempat menceritakan kisah seorang kepala suku yang
mencari rumah baru. Lokasi yang dia pilih sekarang dikenal sebagai Pulau
Paskah. Ketika dia meninggal, pulau tersebut dibagi-bagikan untuk
anak-anak lelakinya. Setiap kali kepala dari suku ini meninggal, sebuah
moai diletakkan di makam si kepala suku. Penduduk setempat percaya
patung itu akan menangkap "mana" (kekuatan gaib) kepala suku. Menurut
mereka, dengan menjaga "mana" di pulau itu, keberuntungan akan terjadi,
hujan akan turun dan tanaman akan tumbuh. Legenda ini barangkali sudah
berbeda dari yang aslinya karena ia diturunkan dari berbagai generasi.
Mungkin saja legenda ini ditambahi "sensasi" agar lebih menarik.
Ada yang berspekulasi bahwa moai dibangun oleh masyarakat kelas bawah
untuk memuliakan kelas atas. Orang kelas bawah dipaksa bekerja pada
bidang ini. Setelah bertahun-tahun bekerja, kelas bawah memberontak
dengan keras. Akibatnya, banyak patung yang hancur, jumlah penduduk
berkurang hingga ratusan orang dan menimbun sejarah Pulau Paskah
selama-lamanya.
Ada
berbagai lembaran (tablet) yang ditemukan di pulau yang berisikan
tulisan misterius. Tulisan, yang dikenal dengan Rongorongo, belum dapat
diuraikan walaupun berbagai generasi ahli bahasa telah berusaha. Seorang
sarjana Hongaria, Wilhelm atau Guillaume de Hevesy, pada 1932 menarik
perhatian tentang kesamaan antara beberapa karakter rongorongo Pulau
Paskah dan tulisan pra-sejarah Lembah Indus di India, yang menghubungkan
lusinan (sedkitnya 40) rongorongo dengan tanda cap dari Mohenjo-daro.
Hubungan ini telah diterbitkan kembali di berbagai buku. Arti rongorongo
kemungkinan ialah damai-damai, dan tulisannya mungkin mencatat dokumen
perjanjian damai, misalnya antara yang bertelinga panjang dan penguasa
bertelinga pendek. Namun, penjelasan tersebut masih dalam perdebatan.
Aaa... ini yang aku ambil dari wikipedia indonesia. Lain kali kalau aku punya informasi lagi tentang Moai dan segala istilah-istilahnya, aku akan publikasikan lagiii dan website yg ada nama anshari -nya (aku lupa alamat webnya)...
(#pakde wiki-pedia-, aku izin nih, gak nyolong dan ngaku tiba!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar