Yah, seperti judulnya. hari ini, Senin. Tanggal 23 Mei 2011 kelasku (8E) praktek tata boga membuat es cendol dan menyusun Tata Lenan Meja Makan. Kebetulan aku jadi ketua kelompok 4. Namanya juga ketua, pasti paling ribet mulai dari barang bawaan sampa tugas-tugasnya.
Karena aku enggak berpengalaman jadi ketua, aku bingung. Dan enggak bisa mengatur anggota-anggotaku. Mamaku sampai marah-marah dan menyuruhku menegaskan semua anggota. Jadi aku SMS anggota-anggotaku untuk meyakinkan membawa barangnya pas praktek (ini pas lagi hari minggu). Dan aku tegasin, yang enggak bawa barangnya aku suruh pulang. Enggak peduli, jauh atau dekat rumahnya dari sekolah.. Langsung aja ya,, cerita pembuatan es cendolnya
Pertama-tama kita semua dapat pengarahan dari guru tata boga. Setelah selesai, kita enggak langsung membuat cendol. Kita membereskan meja-meja kelas dulu dan dijadikan meja-meja bak restoran. Alul (panggilan) yang membawa taplak mejanya dan membereskan meja, Seli yang menyapu ruangan, Kamel yang menyusun barang-barang bersama ku, Irna dan Ipank yang membereskan meja. Selesai, kita langsung merapikan meja. Nih, perjuangan banget. Asalnya meja kita tuh mau di tengah-tengah kelas. Karena suatu sebab, kita pindah ke pojokan kelas. Susah kan mindahin mejanya. Untung ada alul yang kuat. Jadi dia ngangkat-ngangkat mejanya, deh. Pasti capek dan berat.. (yaialah).
Habis itu kita membereskan perlengkapan-perlengkapan meja makan. Mulai dari taplak, mangkuk-mangkuk, piring, sendok, gelas, kue-kue dan makanan kecil lainnya. Disaat yang sama, kita membuat cendol. Jadi, kelompokku kubagi (lebih tepat dibagi) jadi 2 tim. Aku, Kamel dan Alul yang membuat cendol. Seli, Irna dan Ipank yang menyusun tat lenan meja makan. Aku percayakan Seli yang mengatur semuanya. Yah, sebenernya secara enggak langsung aku juga sih yang ngurus. Kemarin Minggu, aku bela-belain buka internet untuk nyari tata lenan maja makan yang benar dan aku catat+gambar di buku tulis. Jadi, seli cuma ngikutin perletakan yang sudah kurancang. Yang aku inget, nih :
- Gelas di sebelah kanan,
- Garpu dikiri piring, sendok di kanan piring, dan dalam keadaan terbalik,
- Piring diantara garpu dan sendok dan diletakkan terbalik,
- Mangkuk utama ditaruh di tengah-tengah meja,
Sisanya, aku ngarang-ngarang sendiri. Tisu, aku bilang aja taruh di kanan meja. Napkin ditaruh di sebelah kiri gelas. au dah bener atau enggak. Nah, sudah saatnya aku memasak. Aku membawa perlengkapan pembuatan cendol. Mulai dari tepung beras sampai panci aku yang bawa semua (maksudnya bawa ke tempat masak. Enggak bawa dari rumah). Aku sudah menjelaskan semuanya ke seli yang harus di urus di meja makan. mulai dari pemotongan agar-agar dan kue lapis legit, peletakan piring, garnish, sendok, tempat napkin, sampai yang detil-detilnya deh !!
Pas lagi masak :
- pertama, 500 gr tepung terigu yang sudah dicampur 2 sendok air kapur sirih dan 1 sdt garam dicampur dengan 700-1000 mili air, di aduk sampai rata.
- Lalu, kalau sudah rata dicampur 12-15 sendok makan air dau suji. Gunanya, untukmemberikan warna hijau pada cendol. aduk sampai rata. Inget lho! Harus di aduk terus.
Pas mau dimasak, guru tataboga-ku bilang katanya panci ku kekecilan. Aku disuruh tukar panci. Et dah, bilang napa dari awal kalau harus tukar panci, jangan pas ditengah-tengah. Yaudah, aku buru-buru ke kelas dan ngomelin Irna gak jelas. Padahal, irna gak salah apa-apa. Maaf,ya na Udah aku semprot tiba-tiba. Lalu, aku suruh Irna dan Seli kerumahku (dari anggota kelompokku kebetulan rumahku adalah rumah yang paling dekat dari rumah ke sekolah. Padahal, sih. Kalau jalan kaki kurang lebih 700 meter hehe) ngambil panci. aku juga udah nelpon kerumah kalau bakal ada teman yang mau datang ambil panci. Karena percuma juga aku balik ke tempat masak, aku dan kamel ngurusin lenan meja makan aja. Untung Seli udah motong-motongin garnish stoberi dan ke lapis. Jadi, tugasku hanya memindahkan agar-agar dari loyang ke piring ceper yang kubawa. Setelah Seli dan Irna balik ke sekolah, aku dan kamel kembali ke tempat masak. Aku melakukan suatu kesalahan. Kan tepung terigunya harus di aduk terus, eh, malah ditinggalin. Yaah,, jadinya , panci yang Irna bawa berkerak tepung. Untung belum lama, Jadi pas udah dipindahin, keraknya masih bisa di ambil.
- Lanjut, setelah rata. Nyalakan kompor, aduk-aduk terus sampai adonan menggumpal dan meletup-letup.
Adonanku sudah menggumpal dan kata kamel (yang masak sekaligus yang ngaduk2) adonan semakin berat untuk di aduk. Saatnya Alul beraksi, alul yang ngaduk-ngaguk sampai meletup. Hebat deh, panciku kan stainless masa gak panas pas dipegang pegangannya. Padahal seluruh panciku stainless termasuk pegangannya.
- Lalu, matikan kompor dan pindahkan pancinya
Tugasku yang membentuk adonan cendol, alul yang menaruh2 adonannya di wadah, kamel yang merapikan adonan yang di baskom. Lalu, ipank datang. Dia bingung kenapa es batunya kurang satu. Alul jawab "kan yang satunya dipake buat cendol." . Ipank bilang " Tapi kurang buat es". Yaudah, sebagai ketua (yang enggak bener) aku suruh Ipank beli es sendiri. Tapi, dia maunya sama alul. Karena alulnya lagi bantuin aku, jadinya kamel yang nemenin ipank beli es batu.
Sudah seesai membentuk. Aku dan alul ke kelas. Sebelumnya aku sudah merapikan panci dan segala macamnya. Aku cukup salut sama anggotaku yang bagian dekorasi tata lenan meja makan. Yah, walaupun ada yang salah-salah, seperti belum nuang santannya ke mangkuk besar bahkan gelasnya belum dicuci?! Tapi enggak papa. Yang penting masih ada waktu mendekorasi. Setelah gelas dicuci, (lagi-lagi) aku yang mengisi cendol dengan cendol, nangka, nata de coco, gula jawa dan santan. Karena aku enggak ada sedikitpun pengalaman buat cendol, mungkin urutannya salah. (Bagi yang biasa buat, mohon maklumi saya), kamel juga sudah menyusun risolnya. Pokoknya sudah rapi dan tinggal duduk manis. Haaaah,, sebagai pemula, berhasil juga aku menjadi ketua kelompok.
Sekarang waktunya penilaian. Guru Tata Boga mendatangi meja satu per satu. Meja kelompokku yang didatangi paling terakhir karena letak mejaku paling enggak strategis dan harus keliling kelas dulu supaya sampai di meja kelompokku. Aku udah deg-degan duluan. Karena aku kena omel di bagian masak. Tahu-tahunya, aku enggak dapat complain samasekali. Malahan dipuji penataan cendolnya menarik sehingga itu guru pengen cicip cendol kelompokku. Setelah itu kami dibebaskan makan.
Kuakui memang enak. Tapi, pas aku makan cendolnya serasa mau muntah. Aku eneg banget. Rasanya kayak bubur sumsum. Aku tanya sama anggotaku yang lain gimana rasa cendolnya. Mereka bilang "enak kok nit" . Yah mungkin emang pada dasarnya aku enggak suka cendol -kecuali kuahnya-.
Lalu, sisa cendol di kasih ke guru -yaahh namanya guru pasti minta jatah, kan??-
katanya, barang-barang bisa di ambil besoknya.
Setelah bebersih kami boleh pulang. Capek banget karena barang bawaanku berat. Tapi, lumayan lah buat seneng-seneng hari ini. ^ ^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar